Teras kecil di rumah kami, terasa sangat terik jika cuaca sedang cerah. Kami berencana mengaplikasikan sebuah tanaman pelindung yang bisa diperuntukkan sebagai iyup-iyup (bahasa Jawa peneduh) untuk mengurangi terik panas tersebut. Karena luas teras yang tidak seberapa, memberikan problem tersendiri bagi kami untuk mengaplikasikan tanaman peneduh di teras rumah. Pada tulisan kali ini, kami ingin sedikit berbagi cerita perjalanan kami dalam menanam ketapang kencana di teras kecil rumah kami.
Pernah dulu awal-awal punya rumah, kami menanam pohon belimbing. Awalnya hanya pohon kecil, setelah sekian tahun, tumbuh jadi pohon belimbing yang tinggi dan rimbun. Bagus sih, rumah jadi terasa segar dan sejuk jika cuaca sedang panas, walau konsekuensinya kudu sering sapu-sapu halaman, karena banyak daun yang jatuh. Ditambah lagi dengan diberinya gantungan angin-angin berupa klinthingan di dekat pohon itu, jadi saat ada angin agak kencang, terasa banget angin semilir disertai bunyi klinthingan tadi. Problem mulai muncul saat batang pohon belimbing tersebut sudah tumbuh besar. Posisinya yang tepat menempel pagar, menjadikan tembok pagar seperti terangkat oleh akar pohon belimbing yang terus tumbuh besar. Kami khawatir pertumbuhannya dapat menggangu tembok pagar depan rumah.
Sebenarnya, aman-aman saja jika kami dulu menanamnya tidak terlalu deket dengan tembok pagar. Ya, maklum… kami tidak menyangka pohon belimbing tersebut bisa tumbuh sedemikian sehat. Pengalaman itu menjadi hal yang berharga bagi kami jika suatu saat punya rencana memberi tanaman pelindung di depan rumah, harus memperhatikan letak posisi tanaman terhadap bangunan sekitar.
Kembali ke rencana memberikan iyup-iyup di depan teras rumah. Awalnya belum terbayang tanaman apa yang bakal dijadikan peneduh teras, hingga suatu waktu, qodarullah di timeline Twitter saya “mampir” gambar postingan seseorang tentang tanaman di halaman kecil dalam rumahnya. Saya tertarik karena dalam gambar itu tanamannya berbentuk menyerupai payung atau atap, ramping dan rapi terkesan minimalis. Pikir saya, ini cocok sekali kalau diaplikasikan sebagai iyup-iyup teras seperti yang kami rencanakan. Tapi saya ga tahu apa nama tanamannya. Akhirnya saya capture gambarnya, saya kirim ke istri dan tanya apa nama tanaman pada gambar yang saya kirim. Istri awalnya juga ga ngerti. Setelah cari informasi, akhirnya kami baru tahu kalau tanaman itu namanya “ketapang kencana”. Setelah tanya-tanya, ternyata tanaman itu sudah sangat populer di masyarakat sebagai tanaman peneduh. Rupanya kami aja yang kurang mengikuti perkembangan dunia pertanaman.
Setelah coba gugling tipis-tipis untuk cari tahu lebih dalam mengenai karakter tanaman ini, dapat informasi kalau tanaman ini jika gede, akarnya dapat merusak tembok atau pagar, karena bisa tumbuh besar dan kuat. Waduh !%$#!&. Wah, jadi teringat pengalaman nanam pohon belimbing he..he..he.. !@#$%^&*() Wah, rencana aplikasiin tanaman ini di teras, bisa gagal he..he..
Namun setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata ada (setidaknya yang saya tahu) dua jenis ketapang kencana yang populer, yang pertama ketapang kencana (saya menyebutnya) biasa, yang daunnya berwarna hijau dan yang kedua ketapang kencana Varigata. Untuk yang jenis Varigata, pinggir daunnya berwarna putih. Kadangkala orang untuk membedakan dua jenis ketapang kencana ini, mereka menyebutnya ketapang kecana hijau dan ketapang kencana putih. Nah, yang katanya (dan saya juga lihat) tumbuh gede serta akarnya dapat merusak itu adalah ketapang kencana jenis biasa yang daunnya warna hijau, sedangkan yang jenis Varigata, relatif tidak merusak.
Nah berita bagus nih… berarti rencana nanem ketapang kencana di teras depan bisa dilanjut kalau gitu he..he..he..
… yang katanya tumbuh gede serta akarnya dapat merusak itu adalah ketapang kencana jenis biasa, yang daunnya warna hijau…
Akhirnya, setelah menimbang nimbang dan diskusi dengan istri terkait untung dan ruginya, kami putuskan untuk lanjut menanam ketapang kencana jenis Varigata. Pertimbangan utamanya dua hal tadi, bentuk tajuk yang rapi membentuk trap seperti payung peneduh yang cocok sebagai tanaman peneduh minimalis namun fungsinya maksimalis serta batang pohonnya yang lebih ramping, sehingga diharapkan tidak mengganggu bangunan sekitarnya.
Setelah itu, kami lanjutkan dengan survey di toko online, ternyata harganya cukup mahal tanaman ini, bervariasi tergantung jenis dan umur atau ketinggian tanaman. Untuk yang jenis Varigata dengan tinggi sekitar satu hingga satu setengah meter, di toko online dibanderol diatas 300rb-an, sedangkan untuk yang lebih dari dua meter bahkan ada yang lebih dari 600rb-an. Widih.. mantul harganya.
Lain waktu, kami juga survey ke penjual tanaman hias di sekitaran rumah pas weekend sambil sekedar keliling motoran pagi cuci mata dengan anak-anak, ternyata setali tiga uang masbrow… harganya mihil bingits, bahkan cenderung lebih mahal di tukang tanaman dibanding toko online (mungkin karena faktor lokasi juga, karena kalau yang toko online dia lokasinya di sekitaran Bogor atau Depok, sedangkan lokasi penjual tanaman hias yang saya survey di sekitaran Bintaro). Untuk Varigata dengan ketinggian sekitar satu setengah meter, kami menemui harga 450rb (itupun sudah turun dari harga awal yang ditawarkan penjual 600rb) dengan kondisi tajuk tanaman yang kurang rapi. Ada kami temui yang tajuk daunnya sudah rapi namun pokok pohonnya bukan jenis Varigata, melainkan jenis ketapang kencana hijau. Jadi Varigata-nya di-okulasi-kan di pokok pohon ketapang kencana hijau. Pokok pohon jenis hijau sedangkan ranting daunnya nantinya jenis Varigata. Untuk yang satu ini, yang kami temui, dibanderol 650rb dengan ketinggian tanaman sekitar 2 meter lebih dikit.
Alhasil, kami putuskan saja untuk beli dari toko online, namun dengan umur atau tinggi tanaman tidak terlalu tinggi (biar kalau misal gak sesuai ekspektasi gak bakal kecewa banget he..he..). Kami beli ketapang kencana Varigata dengan tinggi kurang dari dua meter. Pengiriman dilakukan menggunakan kurir instan, malam kami beli, besoknya sudah sampai dikirim ke rumah. Tidak menunggu lama, ketapang kencana tersebut langsung kami tanam di teras rumah.
Oh iya, karena teras rumah kami sudah ada lantainya, maka terpaksa kami pecah dan bongkar beberapa kotak keramik untuk menanam ketapang kencana ini. Agar tidak terlihat ada gundukan tanah dan agar tidak kotor becek, kami tutup dengan batu split kerikil besar. Sebenarnya ada maksud lain dari penanaman ketapang kencana di depan teras rumah saya ini, selain sebagai peneduh teras. Dengan adanya tanaman ini, diharapkan rumah kami punya resapan air hujan, jadi saat terjadi hujan deras, air hujan akan masuk meresap ke dalam kotakan kerikil yang menutup pohon ketapang kami. Maklum, sekitaran rumah kami sudah padat dengan perumahan dan minim area hijau.
Akhirnya, selesai sudah perjalanan usaha kami dalam mengaplikasikan tanaman ketapang kencana Varigata di teras rumah. Bagi yang pengen tahu bagaimana penampakan tanaman ketapang kencana Varigata yang kami tanam, silahkan cek di gambar. Semoga bisa tumbuh sehat seperti yang kami harapkan.
Kalau rekan-rekan penasaran dengan penampakan ketapang kencana yang kami beli online, saya sertakan juga di gambar diatas, begitu juga tampilan setelah ditanam di teras dan juga pemandangan “luas” nya teras kami 🙂 juga saya sertakan gambarnya. Siapa tahu menginspirasi rekan lain untuk meng-oprek teras rumah masing-masing agar bisa tetep kelihatan hijau dan asri.
Oh iya, setelah saya timbang, ada baiknya saya juga bagikan rangkuman informasi yang saya peroleh dari hasil gugling-gugling dan lihat-lihat di situs berbagi video, terkait tanaman ketapang kencana. Siapa tahu bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin tahu lebih banyak dan ingin mengaplikasikan tanaman ini di halaman rumah.
Berikut perbedaan utama antara ketapang kencana jenis biasa dan jenis Varigata:
- Warna daun. Ciri yang paling mencolok dan menjadi perbedaan utama dua jenis ketapang ini. Untuk Varigata, dia ada garis putih di pinggi daunnya, sedangkan yang jenis biasa, dia hanya berwarna hijau saja tanpa garis putih;
- Kecepatan tumbuh. Untuk ketapang kencana biasa, dia lebih cepat tumbuh besar dibanding yang jenis Varigata. Penampakan umumnya juga terlihat lebih kokoh pada jenis yang hijau;
- Tajuk lebih rapi. Untuk jenis Varigata, bentuk tajuk terlihat lebih rapi dengan bentuk trap-trapan minimalis ke atas.
- Bisa ditanam di tanah yang sempit. Ini sebenernya berkaitan dengan faktor kecepatan tumbuh, dimana jenis Varigata dia pertumbuhannya tidak se-agresif jenis biasa sehingga dianggap relatif tidak merusak bangunan atau tembok, walaupun sebenarnya keduanya tetap berpotensi merusak;
- Harga. Untuk jenis Varigata, harganya jauuuuuuh lebih mahal dibanding yang jenis biasa;
- Okulasi atau Stek. Terkadang, ketapang kencana Varigata yang dijual adalah hasil proses okulasi. Jadi pokok pohonnya adalah varigata hijau, sedangkan tangkai daunnya yang membentuk trap-trapan adalah hasil tempelan atau okulasi Varigata. Coba tanyakan ke penjualnya, terkait hal ini. Saya lebih menyarankan untuk beli yang Varigata dari stek, karena kawatir, jika Varigata yang okulasi, sifat agresif pada batang pokoknya dari ketapang kencana jenis biasa akan muncul menggangu bangunan sekitar. Walaupun secara hasil tampilan, keduanya sama-sama menghasilkan trap-trapan daun warna putih, ciri khas Varigata yang cantik dan rapi.
Originally published at Andhika’s Notes on December 23, 2022.